Manfaat Membaca Ayat Kursi 3 Kali

**Manfaat Membaca Ayat Kursi 3 Kali**

Ayat Kursi merupakan salah satu ayat yang paling mulia dalam Al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setelah shalat fardu, maka ia akan dijaga oleh Allah dari gangguan setan hingga shalat berikutnya.”

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat kita peroleh jika membaca Ayat Kursi sebanyak tiga kali:

**Manfaat Membaca Ayat Kursi 3 Kali**

Ada beberapa keutamaan membaca Ayat Kursi sebanyak tiga kali, di antaranya:

**1. Mendapat Perlindungan dari Setan** 😈
Membaca Ayat Kursi tiga kali setelah shalat fardu dapat melindungi kita dari gangguan setan hingga shalat berikutnya. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi, “Barangsiapa membaca Ayat Kursi setelah shalat fardu, maka ia akan dijaga oleh Allah dari gangguan setan hingga shalat berikutnya.”

Sebagaimana kita ketahui, setan adalah makhluk yang selalu berusaha menyesatkan manusia. Dengan membaca Ayat Kursi, kita dapat memperkuat pertahanan diri kita terhadap godaan dan tipuan setan. Ayat Kursi mengandung kalimat-kalimat yang menegaskan keesaan Allah SWT dan kekuasaan-Nya yang tak tertandingi. Kalimat-kalimat ini membuat setan takut dan enggan mendekati kita.

Selain itu, membaca Ayat Kursi juga dapat memberikan ketenangan dan rasa aman dalam hati kita. Ketika kita merasa ragu atau takut, membaca Ayat Kursi dapat membantu kita merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapat perlindungan dari-Nya.

Cara Membaca Ayat Kursi

Membaca Ayat Kursi merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam. Cara membacanya cukup mudah, berikut langkah-langkahnya:

1. Baca ta’awudz: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”).
2. Baca Bismillah: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ (“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”).
3. Baca ayat Al-Ikhlas: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (“Katakanlah, “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”).
4. Baca ayat Ayat Kursi: اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِ🥺يمُ (“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Mahahidup, Maha Berdiri Sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Bagi-Nya apa yang di langit dan apa yang di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya? Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu-Nya kecuali apa yang Dia kehendaki. Singgasana-Nya seluas langit dan bumi, dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung.”).